Gambar di samping sering banget muncul di berbagai portal digital, ya setidaknya sangat cukup menggambarkan bahwa Mr. Gigi ingin berbicara kembali tentang Jepang. Sebuah negara yang sangat menarik karena budaya dan etosnya. Nah obrolan berikut ini Mr. Gigi dapatkan dari dua orang kawan yang sudah 3 tahun berada di Jepang sehingga cukup tahu beberapa seluk beluknya.
Dari obrolan tersebut saya mendapatkan beberapa info, yaitu:
#1. Negara ini tidak mengalokasikan dana pertahanan
Sepertinya negara ini sepertinya memang menjauhkan diri dari perang. Alokasi anggaran mereka tidak ditujukan untuk pertahanan, melainkan hanya untuk dana kemanusiaan. Disebutkan juga bahwa memang disana terdapat tentara, namun tidak ditujukan buat perang. Mereka hanyalah tentaara yang akan dikerahkan tuk membantu pemulihan bencana.
Nah bagaimana dengan pertahanan mereka? Mereka juga dibayang-bayangin oleh Amerika. Buktinya negara tersebut dapat membuka pangkalan udara militer mereka di salah satu daerah Jepang. Kalau tidak salah Okinawa, tolong dicek lagi ya. Di daerah tersebut isinya orang bule banyaknya, bukan lagi dihuni mayoritas oleh Japanese.
#2. Jepang memilii visa on Arrival lebih dari 70 negara
Sebenarnya saya sedikit kurang paham dengan visa on arrival hehe, tapi sepertinya kalo diartikan dari segi bahasa maksudnya adalah seorang japanese bisa beli visa saat ia sampai di negara tertentu. Kalo di Indonesia sih visa tuk 30 hari dan ga bisa diperpanjang. Balik lagi ke Jepang, warga negara ini bisa punya banyak hak visa on arrival karena hubungan diplomatis dengan negara lain sangatlah bagus dan mungkin sering berderma juga kali?
#3. Sistem perpajakan
Sistem perpajakan mereka ternyata sangat menarik. Nah, andaikata Mr. Gigi kerja di Jepang 40% persen dari gaji ane akan dikasih ke pajak. Gede banget kan ya? Cuma ternyata hal ini berlangsung selama 10 tahun dan setelahnya kemakmuran segera menjangkiti Mr. Gigi.
Loh kok?
Jadi begini ceritanya. Setelah membayar pajak selama 10 tahun, entah dia itu pendatang (gaijin) atau seorang pribumi Jepang mereka akan mempunyai berbagai, salah satunya adalah hak untuk mendapat tanggungan anak. Tanggungan anak yang dimaksud adalah anak mereka dari lahir sampai sekolah (9 tahun kalo ga salah) akan ditanggung negara. Hak lainnya adalah mereka akan ditanggung negara mulai dari umur 55 tahun sampai bersemayam. Teman saya pun berkata, "pantes aja banyak orang Indonesia ga mau pulang setelah kerja di Jepang". Lihat bagaimana indahnya sebuah negara membalas budi.
#4. Masalah demografis
Ternyata Jepang tidak bebas dari masalah, tentunya selain bencana alam ya. Piramida penduduk mereka cukup mengkawatirkan. Kaum lansia which is tanggungan negara mempunyai porsi yang sangat besar yaitu 60% dan kaum pekerjanya dilaporkan hanya sekitar 10%. Angka tersebut lebih kecil lagi tuk bayi dan kaum di bawah umur produktif. Angka tersebut harus dicek kembali karena ini berasal dari obrolan hangat diantara dua orang sahabat^^.
Agak seram jika harus dibayangkan dikemudian hari kaum muda pekerja yang jumlahnya semakin sedikit harus membiayai kaum lansia yang jumlahnya semakin banyak dari hari ke hari. Apakah itu artinya kesempatan kerja di Jepang semakin besar? Sepertinya, tapi harus diliat dulu perkembangan lebih lanjut dari kebijakan mereka.
Hal terakhir yang Mr.Gigi dapat ialah...
#5. Orang Indonesia paling berpengaruh
Ginanjar Kartasasmita adalah orang Indonesia yang paling berpengaruh bagi bangsa Jepang. Beliau merupakan orang pertama yang mendekatkan Indonesia dan Jepang. Entahlah, katanya apabila seorang Ginanjar datang ia bisa sangat disukai bangsa Jepang. Sangat aneh memang tapi begitulah, mungkin sifat bawaan ^^
Sekian dulu hasil bincang malam yang Mr.Gigi lakukan,
pamit..
0 comments:
Posting Komentar
Sepatah dua patah kata akan mendekatkan kita ^^