Postingan kali ini bisa dibilang mengikuti mainstream banget, ngebahas tentang alay (anak layangan). Ato bagi mereka yang menganutnya, bisa boleh lah kita ngomongin anak gaul. Tentunya berciri gambar di sebelah.
Di balik tampangnya yang luar biasa, setelah Mr.Gigi pikir-pikir orang alay (anak layangan) tu punya bakat yang luar biasa. Ada tiga hal yang terpikir, dapat sangat baik dilakukan oleh alay -ers.
1. Pembuat kata sandi yang jitu. Coba ya kita pikir, seorang yang "biasa saja" hanya akan menulis password email mereka atau FBnya dengan campuran angka dan huruf. Hal seperti itu mudah ditebak oleh seorang peretas. Namun, seorang alay -ers sejati dapat sangat baik mengganti huruf dengan angka dan bahkan menambahkan huruf sesuka mereka. Belum lagi ditambah campuran huruf capital dan kecil. b3T0el g4? #frustrating
2. Menjadi trendsetter. Nah yang ini harus diwaspadai, berasa ga sih banyak yang menghina kaum alay (anak layangan) di luar sana? Tapi, tetap nonton acara musik di tiap paginya sambil melakukan joget khasnya? Alay (anak layangan) mewabah, hati-hati tertular. Kaum ini punya PD yang luar biasa, mencoba hal baru, dan konsisten hingga kitalah yang kadang-kadang termakan.
3. Punya potensi juara spelling-bee. Mengenai hal ini gw dapat inspirasi dari lawakan comic Ryan. Dia bilang mengeja bahasa alay (anak layangan) susah banget. Bayangkan kata eaaaa (baca: terserah anda) bisa punya banyak arti, tergantung dengan situasi. Bisa saat nyindir (mungkin: #eaaaaaaaa), bisa saat ngatain orang saat jatuh (mungkin: #eeeeeeaaaaaaa) dan entah ratusan situasi lainnya. Frustasi Mr.Gigi soal bgituan. Nah sekarang, tanyakan pada juara spelling-bee bagaimana mengeja shopaholic. Saat ia selesai tanyakan bagaimana mengeja #eaa saat melihat seorang wanita cantik jatuh terpeleset karena sebuah kulit pisang. Jadi berapa banyak "e" dan "a" yang harus digunakan serta apakah tanda "#" perlu dipakai? Yah bagaimana Mr. alay (anak layangan) ?
0 comments:
Posting Komentar
Sepatah dua patah kata akan mendekatkan kita ^^