Minggu, 29 Januari 2012

6. Pendidikan di Ceko

Mr.Gigi dan anda harusnya percaya bahwa belajar akademis itu sudah jadi salah satu cara menjadi pintar. Kata orang tua jaman dahulu, belajarlah supaya pintar hingga nantinya menjadi orang yang berhasil (belum lagi ditambah embel-embel cepet kerja, dapat gaji gede lalu naek haji). Walaupun ungkapan di dalam kurung sebenarnya tidak saya amini 100%. 

Selama belajar di Ceko Mr.Gigi menemui sistem pembelajaran yang berbeda dengan yang di Indonesia dan karenanya saya ingin sedikit bercerita tentang hal tersebut. Beberapa hal mungkin akan berbeda dan beberapa lainnya mungkin sama. Yang jelas, saya kira yang saya tulis dibawah ini berbeda ^^, kalo ada miss sedikit maklum dah ya. Semoga nantinya tulisan ini bisa menjadi memori bagi saya pribadi dan syukur-syukur bisa membantu pembaca sekalian.


Sistem Informasi Terpusat
Sebenarnya entah apa kalimat yang tepat untuk menggambarkan hal tersebut. Di kampus yang saya geluti ini terdapat satu sistem informasi akademis yang Mr.Gigi bilang sangat membantu mahasiswa. Sistem ini mirip KRS online ataupun prosedur pengisian KSM lainnya secara online, hanya saja bekerja layaknya akun pribadi dimana kita bisa melihat jadwal kuliah kita, nama dosen, melihat data pribadinya, memilih jadwal ujian, menerima tagihan kamar, sampai dengan menerima pesan darurat dari pengelola kampus.

Mahasiswa PhD Ngajar Kelas
Sebenarnya ini salah satu hal yang saya kurang suka, masa mahasiswa yang sedang mengikuti kuliah PhD ngajar. Dari pengalaman Mr.Gigi ga semuanya jelek dan tidak semuanya tentunya baik. Kadang hanya ada yang membaca slide sambil bertumpu dan menikmati hangatnya kursi kayu. Namun ada juga yang benar-benar top! jelasin semuanya, membuka diskusi pendapat, dll.

Soal Murid
Seringkali dalam kelas master yang saya ikuti hanya diisi 8-20an orang, namun seringkali dibawah 10. Mereka beragam, mayoritas diisi oleh Afrika, Eropa, lalu Asia. Dalam satu kelas paling banyak hanya ada 3 mahasiswa ceko, parahnya lagi orang eropa yang menjadi bagian dari kelas tersebut adalah mereka yang mengikuti kegiatan Erasmus Eropa, yang kemungkinan hanya akan tinggal selama paling lama 2 semester. Dengan jumlah murid yang tidak tlalu banyak, bisa dikatakan saya menikmati pelajaran dan tentunya sulit tertidur >.<

Biaya Pendidikan
Sampai tahun 2011 biaya pendidikan di ceko gratis dan apabila ada orang asing yang bisa bahasa Ceko serta telah lulus tes bahasa yang bersangkutan, mereka juga bisa mengikuti perkuliahan gratis. Yang harus dipikirkan adalah akomodasi, itulah mengapa beberapa fakultas menyediakan part-time job information sebagai bagian dari websitenya.

Kartu Mahasiswa
Kartu mahasiswa menjadi bagian seru untuk dijelaskan karena berbeda dengan kartu kita yang di Indonesia. Kartu ini tergabung ke berbagai layanan kampus, mulai dari berguna sebagai tanda pengenal, membayar makanan di menza (kantin), kunci masuk ke dorm, pengenal tuk diskon dan alat menyimpan uang (semacam kartu atm). Rasanya menjadi lebih mudah dan seru hanya dengan membawa kartu ini kita bisa leluasa berjalan di kampus.

Penghargaan Atas Prestasi
Jalan tuk menjadi seorang prof. di Ceko ada tiga tahapan: (1) assistant professor, (2) associate professor, dan (3) professor. Professor bukan seperti di Indonesia yang dianggap sebagai jabatan instansi, disini dianggap gelar sehingga pencapaiannya tidak dihitung dalam suatu instansi tapi melekat di orang tersebut. Pusing? Jadi begini, misalkan Mr.Gigi pernah ngajar 10 tahun di univ di Indonesia, lalu menjadi assistan prof di Ceko. Pengalaman ngajar di univ Indonesia akan dihitung sebagai pencapain dan turut mempercepat usaha menjadi associate professor.

Mengenai Ujian
Ujian disini kita sendiri yang mengatur jadwalnya (kabar gembira bukan? hehe). Lalu bentuk ujian tergantung dosen, kadang ada yang meminta esai tertulis, tertulis+oral test, atau hanya oral test semata. Hal yang paling menggembirakan adalah kesempatan tuk menempuh ujian adalah 3 kali. Apabila gagal sampai ke percobaan kedua anda masih bisa mengikuti ujian ketiga. Nah kalo anda kurang puas dengan hasil ujian pertama bagaimana? ya ambil 2 kesempatan lagi sampai puas ^^

Analisan Pembaca
Ada tambahan dari sesepuh yang telah dahulu malang melintang di dunia yang sama, terima kasih Mas Yayan yang sudah sepenuh hati mau menambahkan. Berikut tambahan dari beliau:
Mr. Gigi hanya menambahkan mengenai Penghargaan Prestasi kalau di CULS ada habilitasi dulu sebelum jadi ass. professor. Gelar Ass. Prof. (artinya bahwa sebelum seorang diangkat untuk tenur (tenaga pengajar karir/tetap) menjadi tenaga pengajar di CULS harus menempuh habilitasi yaitu membuat semacam thesis sesudah program doktor nya yang menunjukkan kemampuan dia dan spesialisasi setelah memperoleh gelar doktor biasanya dipresentasikan di dewan fakultas at universitas), sesudah diterima (habilitation) baru melanjutkan karir untuk memperoleh embel-embel didepan doc. yang kepanjangannya docent. misal doc. Arga Syambarkah, Ing., Ph.D he he he. docent itu setara dengan associate professor. Oh iya yang menjadi catatan disini bahwa seorang dosen di Eropa harus menempuh dulu pendidikan doktorat sebelum menempuh tenur dan memperoleh habilitasi, hal ini sangat berbeda dengan di Indonesia dimana sistem penerimaan staf pengajar melalui perekrutan s1/s2, sehingga sistem ini memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri. Ada tambahan lagi, bahwa penghargaan yang tertinggi di Republik Ceko dalam hal gelar akademis yaitu adalah DrSc. Doctor of Science, gelar ini adalah gelar penghargaan akademis tertinggi yang diberikan oleh Czech Academic of Science atas pretasi akademik dan kontribusi keilmuan dari yang bersangkutan dengan membuat thesis sendiri berupa rangkuman dari hasil karya terbaik dari yang telah dilakukan. Biasanya gelar ini diberikan langsung oleh Presiden Republik Ceko setelah menempuh beragam evaluasi dari Board of Czech Academic of Science.
 Oh iya lupa, yang harus menjadi catatan dalam Higher Education di Republik Ceko atau Eropa adalah long life learning education, dimana setiap mahasiswa dituntut untuk self study dan menjadi independence researcher, hal ini mendorong agar ybs terus menggali ilmu sampai akhir hayat. Sehingga seseorang tersebut akan terus dipacu agar cenderung untuk "menyukai dan menggali sendiri secara maksimal" hal ini tercemin dari sifat ujian 3 kali tadi dan tidak menekankan pendidikan dengan tatap muka (tutorial). Sehingga si mahasiswa diharuskan untuk lebih mengetahui kelemahan sendiri dan memperbaiki dengan kemampuan diri sendiri. Hal ini sangat berbeda dengan sistem di Indonesia yang seolah-olah bahwa sekolah itu adalah untuk mencari kerja atau memperbaiki karir (seperti kasus sekarang ini antara MH dan DK), tetapi bukan hanya untuk mengetahui akan ilmu dan belajar sampai akhir hayat. Maka tidak heran dari beberapa laporan UE, Republik Ceko memiliki tingkat HDI (human development tinggi) yang tertinggi di dunia, rata-rata dari 60-70% penduduk di Ceko telah mengecap pendidikan master.
Sekian dulu analisa Mr.Gigi Bila ada yang teringat kembali, pastinya akan ditambahkan di kemudian hari.
Cao cao!

6 comments:

tika mengatakan...

wah ini enak banget ujiannya Gy. kalo di thailand menurutku hampir sama kayak di Indonesia. apalagi di MFU, kayaknya sih karena MFU bukan salah satu top univ di thai makanya kurikulumnya belum oke. tapi tentang sistem informasi terpusat, MFU juga udah lebih oke daripada IPB. hehe

Unknown mengatakan...

MFU tu gw bilang okeh lo Tiko, bayangin aja masa univ yang ratusan kilo dari Bangkok sebagai ibukota, bisa sebesar dan serapi itu ^^

Anonim mengatakan...

maaf saya orang baru, mau cari sekolah di ceko ke mas gigilokuning, boleh?.....tolong kasih tahu info beasiswa dong, mas..

pengagum berat gigilokuning....

Unknown mengatakan...

kita ngomong japri aja @anonim, lewat email

BLACKBLOC mengatakan...

Mr.gigi
tahapan agar bisa kuliah di ceko g'mana ya???

Unknown mengatakan...

Tahapan untuk bisa kuliah di ceko gimana yaa?. Untuk lulusan tahun ini. Infonya tolong :)))

Posting Komentar

Sepatah dua patah kata akan mendekatkan kita ^^