Jumat, 27 Januari 2012

4. Bawa Ilmu Itu Kemari


Sedikit bercerita tentang apa yang terjadi dengan pencarian kemungkinan penelitian saya di tanah orang dan bagaimana kejelasan tuk masa mendatang.

6 bulan yang lalu, sebelum saya berada di Praha. Masih jelas teringat saya berdiskusi dengan pembimbing tentang bagaimana jadinya penelitian saya di Indonesia. Bisakah saya lulus terlebih dahulu atau bagaimana saran bapak?

Beliau menyarankan hal yang tidak pernah terduga. Dengan santai mengatakan: santai-santai saja sekarang, simpan saja yang ada dan cari kemungkinan di sana. Ubah ya pemikiran kamu. Banyak hal yang bisa didapat dan bawa ilmu itu kemari. Waktu itu memang rasanya ide itu sangat gila, benar-benar gila. Saya berpikir, saya kan hanya dapat 5 bulan di sana, sesuai dengan LOA yang didapat tentunya tidak akan cukup bagi saya. 

Saya dibiarkan memikirkan hal tersebut selama beberapa masa, sampai akhirnya berselang beberapa hari saya mendapatkan kabar bahwa terjadi kesalahan. Saya dinyatakan exchange tuk 10 bulan, walaupun di LOA tertulis 5. Apa ini arahan dari yang di Atas? Saya tidak tahu, tapi mungkin begitu. Diikutilah saran dari sang pembimbing dan berangkatlah saya ke Praha. Kota studi yang sebelumnya saya anggap hanya sebagai kota turis.

***
Saat ini saya telah kembali melihat jalan yang cerah di depan. Sebelumnya, puluhan jam yang lalu seorang Prof. yang semula menyatakan memberikan izin penelitian di lab yang beliau ampu, mencabut kata-katanya setelah berdiskusi dengan seluruh kolega. Saat itu sangat mengejutkan, bagaikan reaksi normal saya melongo puluhan detik tuk berpikir kembali apa yang harus saya perbuat dalam 5 bulan mendatang. Saya harus mulai mencari dan tentunya menjalani penelitian tersebut nantinya.

Malam itu saya menghabiskan waktu sekitar 90 menit, berjalan menyusuri jalan-jalan kecil yang hanya diterangi oleh lampu jalanan yang bergantian bermunculan dari kiri kanan jalan. Ditemani segelas minuman soda yang selalu saya minum tatkala sedikit punya "beban pikiran". Perjalanan tersebut mujarab, alhasil saya pun memiliki 4 jalur alternatif tuk dijalani kemudian. Satu hal yang pasti: masa depan bukan tuk dipastikan, namun diperjuangkan. Saatnya berdiri dan mulai meracik kembali.

Hal tersebut memang pahit, namun rasanya seperti ada yang direncanakan. Saya terus selalu berusaha untuk tidak menyesali keputusan dan jalan yang semula diambil, walaupun banyak orang mengatakan hal tersebut wajar. Diri ini hanya ingin membagi ruang otak untuk pemikiran apa yang bisa saya lakukan sekarang dan untuk masa depan.

As my best friend said: I propose, God'll dispose
Bukankah masa depan selalu menarik untuk dibuat? Hal yang tidak pasti selalu memberi bumbu dalam kehidupan. ^^

4 comments:

tika mengatakan...

MIRACLE itu memang ada. dari usaha, keyakinan, kebaikan, dan doa

Unknown mengatakan...

bener tiko! sudah banyak bukti hanya terkadang memang harus selalu diingatkan ^^

Edo R. Irawadi mengatakan...

Hai Gi,

Riset kamu di sana apaan Gi? Kamu ngambil program apa?

Itu di gambarnya amnpul-ampul berluminasi

Unknown mengatakan...

Edo!!!!

Kalo soal gambar itu ga ada hubungannya dengan riset do, hehe..
Masalah riset sedang dalam tahap pencarian lagi, maklum harus penjajakan baru lagi.

Di sini gw ambil dari tiga topik besar: pangan, development, dan juga water resource

Thx ya bro dah mampir ^^ Seneng banget

Posting Komentar

Sepatah dua patah kata akan mendekatkan kita ^^