Rabu, 25 Mei 2011

10. Proyek "Terima Kasih" (part 1)

Berawal dari ketertarikan yang tinggi terhadap psikologi, saya selalu menyempatkan diri tuk mengamati dan terus mengamati tingkah laku orang-orang di sekitar. Mulai pengamatan terhadap cara orang berbicara terhadap temannya, sampai dengan pengamatan terhadap seseorang kala berada dalam situasi emosi tertentu.

Saya pernah mendapatkan masukan bahwa manusia sangat kaya, kaya akan emosi. Tanpa dipungkiri hal tersebutlah yang membuat saya selalu bersemangat mendengar curahan hati orang lain. Hampir tiap malam ada saja "kasus" yang bisa dibenahi bersama pasien. Tanpa pernah kehilangan passion, pertanyaan dan jawaban selalu saja mengalir begitu saja.

Tepatnya  satu hari yang lalu, seorang teman yang memiliki segudang prestasi mengetuk jendela YM saya. Kita berbicara beberapa kalimat, beberapa kalimat pembuka yang sudah dapat menjelaskan gambaran duduk perkaranya. Kali ini adalah soal kekosongan hati, persis seperti ilmu yang saya dapatkan dari curhatan dosen di kelas ditambah dengan share seorang pengarah etos kerja perusahaan.

Sebut saja fika, seorang teman yang mengalami kekosongan hati akibat kehilangan target untuk membagi kebahagiaan yang ia miliki. Personal message yang bisa saya berikan padanya adalah seharusnya terima kasih yang sebesar-besarnya diberikan pada dua orang yang telah memberikan saya inspirasi dan pengetahuan tuk dibagikan kepadamu ^^

Setelah berhasil mendapatkan gelar Mapres dari salah satu univ terkemuka di Indonesia, dia sudah menginjakkan kaki di lebih dari 5 negara, mengikuti berbagai acara international-scale dan masih banyak lainnya. Tapi mengapa ia belum bahagia?

bersambung ke bagian (2) ya..

2 comments:

tika mengatakan...

Agyyyyyyyy segera ke bagian 2 yaaaaa!!!! *ditunggu

Unknown mengatakan...

iya, tiko.. segerea!! coming soon

Posting Komentar

Sepatah dua patah kata akan mendekatkan kita ^^