Kamis, 12 Mei 2011

1. Teman Lama Pembawa Berita

Senang rasanya dapat kembali menulis setelah beberapa hari yang lalu dihantui pemblokiran jaringan internet. Sepi juga rasanya hidup tanpa internet, kehilangan semua akses terhadap informasi dan bahkan bisa dikatakan beberapa teman. Masa itu, hanya email saja satu-satunya pembawa kabar kejutan bagi saya, seorang mahasiswa yang mengaitkan diri pada dunia digital.Walaupun begitu, seperti hujan penghapus kemarau, sedih pun tersapu dengan nyala hijau pada router yang digunakan, wireless menyala...alhamdulillah ^^. Ada banyak cerita, tapi saya pilihkan satu untuk anda.

Seorang teman menelepon saya, dia bilang butuh masukan. Butuh masukan dari "seseorang yang bukan bisa mengerti gw, tapi dapat mendengarkan gw",
paparnya. Kata-kata yang aneh, namun selagi ada tawaran mengobrol datang diriku tak pernah ambil pusing akan hal tak penting. Yah, singkat cerita melajulah saya beserta kuda besi hijau kesana. Saya ingat perjalanan lancar, tanpa ada adegan abis bensin. How lucky I was.

Seorang tersebut merupakan teman yang saya kenal pertama kali sejak pertama masuk kampus IPB.  Tepatnya ketika masuk ke kamar, dan melihat dia sedang menggantungkan sesuatu di rak jemuran tuk handuk. Mengingat hal tersebut, semuanya terasa sangat nostalgic.

Kita bercerita tentang hal-hal yang menganggu dirinya, begitu banyak uang yang masuk, begitu banyak uang yang keluar, dan anehnya nyaris tanpa sisa. Di sana kita bercerita tentang makna keberadaan kita di suatu komunitas, lingkungan dimana kita berada. Salah satu hal yang saya ingat selalu adalah kita hidup untuk memberi, sehingga nantinya apa yang kita lalui akan terasa berharga dan tak pernah hilang.

Hal lainnya yang kami perbincangkan adalah tentang karir, ia mendapatkan banyak job yang tentunya sesuai passion yang ia miliki. Namun semuanya jauh dari apa yang ia geluti dalam kuliahnya. Saya hanya memberikan saran, coba cari apa yang engkau mau dalam hidup dan silahkan kerjakan banyak hal tapi tetap satu frame jalur. Jangan serabutan oportunis, tanpa adanya satu gerakan lurus ke depan.

Hal terakhir merupakan hal yang ia katakan, sangat menyentakkan saya. Ia berkata "gw cerita semua ke nyokap gw tentang ini. Ga seperti sodara gw yang laen, semuanya diem. Ga perlu nunggu mama meninggal kan untuk cerita, mama ga mau aja pas nanti mama dikubur semua nangis-nangis di makam mama". Bagiku itu WOW, terasa dan akan selalu teringat sampai ke hari yang jauh nantinya. Diriku langsung teringat istilah sepasang bidadari yang dituliskan seorang penulis terkenal, Ipho. Jadikan mimpimu mimpi kedua orangtuamu. Beuh, langsung dipraktekkan di rumah. Semuanya, hal dalam hidup seakan mudah dan plong. Thx for the day, bukan hanya dirimu yang mendapatkan manfaat, sekali lagi terima kasih. ^^

0 comments:

Posting Komentar

Sepatah dua patah kata akan mendekatkan kita ^^